Prediksi Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa Belanda Vs Lithuania: Pertemuan Kedua yang Kontras

Pendahuluan

duniabola  Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa telah menjadi panggung bagi berbagai tim untuk menegaskan ambisinya menuju putaran final di Amerika Utara. Salah satu laga yang menarik perhatian adalah duel antara Belanda dan Lithuania, yang menampilkan kontras tajam antara tradisi sepak bola mapan dan tim yang masih mencari pijakan stabil di kompetisi besar.

Meskipun secara historis Belanda jauh di atas Lithuania dalam hal prestasi internasional, pertemuan kali ini (serta yang sebelumnya) menunjukkan bahwa pertandingan tidak selalu berjalan mulus bagi tim unggulan dan bahwa Lithuania, dengan segala keterbatasannya, mampu memberikan tantangan nyata.

Pertandingan ini – yang menjadi pertemuan kedua dalam kualifikasi – bukan hanya soal tiga poin, tetapi juga soal identitas, taktik, dan ambisi masing-masing tim. Dalam artikel ini, kita akan mengulas seluruh aspek yang relevan: sejarah pertemuan, performa tim, analisis taktikal, isu pemain, dan akhirnya prediksi hasil.


Sejarah dan Latar Belakang

Rekam Jejak Belanda dalam Kualifikasi

Belanda adalah kekuatan sepak bola Eropa yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Sebagai salah satu tim dengan sejarah besar, mereka sudah berulang kali tampil di putaran final Piala Dunia dan Euro. Dalam kualifikasi Piala Dunia 2026, Belanda berada di Grup G dan sejauh ini menunjukkan performa dominan.

Dalam pertemuan sebelumnya dengan Lithuania di babak kualifikasi ini (7 September 2025), Belanda menang dengan skor 3–2 di markas Lithuania.  Kemenangan tersebut tidak datang mudah: Lithuania sempat menyamakan kedudukan sebelum Depay mencetak gol penentu di babak kedua.

Kapten sekaligus figur penting di lini depan, Memphis Depay, tampil gemilang dengan mencetak dua gol dan menjadi pahlawan kemenangan. Gol keduanya membuat Depay menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa timnas Belanda, sebuah prestasi besar.

Namun, meskipun menang, performa Belanda mendapat kritik. Virgil van Dijk menyoroti bahwa timnya “terlalu ceroboh dalam penguasaan bola, gagal memenangkan duel, dan kesulitan merebut bola kedua.” Pelatih Ronald Koeman bahkan harus menambahkan bek kelima demi menambal kelemahan fisik dan pertahanan di menit-menit penting.

Kondisi dan Sejarah Lithuania

Di sisi lain, Lithuania adalah tim dengan tradisi sepak bola yang lebih sederhana. Mereka belum pernah menembus putaran final Piala Dunia dan sangat jarang menjadi kontender utama di kualifikasi besar. Kedatangan Belanda adalah momen besar, tetapi beban ekspektasi bukan pada mereka untuk menang, melainkan menunjukkan pertarungan yang pantas dan tumbuh sebagai tim.

Sebelumnya, Lithuania berada dalam tren hasil negatif: menurut analisis, mereka kesulitan menemukan ritme kemenangan dan membangun performa konsisten. Dalam prediksi tim, banyak yang mengantisipasi Lithuania akan bermain lebih bertahan, menumpuk pemain di belakang, dan mengandalkan serangan balik cepat.

Pemain-pemain seperti Gvidas Gineitis dan Edvinas Girdvainis muncul sebagai bagian dari lini penyerang dan kreatifitas, sementara pelatih Edgaras Jankauskas terus mencoba skema pertahanan dan transisi yang memungkinkan Lithuania tetap kompetitif meskipun menghadapi tim-tim besar.


Para suporter Timnas Belanda di Stadion Olimpiade Helsinki, Finlandia, sebelum kick-off laga kualifikasi Piala Dunia
Para suporter Timnas Belanda di Stadion Olimpiade Helsinki, Finlandia, sebelum kick-off laga kualifikasi Piala Dunia

Analisis Performansi Saat Ini

Performansi Belanda di Kualifikasi

  • Posisi Grup
    Setelah pertandingan melawan Lithuania, Belanda mengumpulkan poin penting dan memperkuat posisi di puncak grup.

  • Gaya Bermain
    Belanda bermain sangat menyerang, dengan penguasaan bola tinggi dan jumlah tembakan yang signifikan dalam duel melawan Lithuania: menurut laporan, Belanda menguasai 69% bola dan melepaskan 14 tembakan, di mana tujuh di antaranya mengarah ke gawang.

  • Pemain Kunci

    • Memphis Depay: sebagai pencetak gol utama dan pemimpin di lini depan, Depay menjadi faktor penentu kemenangan dengan dua gol.

    • Quinten Timber: mencetak gol di menit ke-33, menunjukkan bahwa Belanda bukan hanya mengandalkan satu pemain depan.

    • Virgil van Dijk: sebagai pemimpin pertahanan, dia menyuarakan kritik terkait kecemasan tim di situasi defensif.

    • Denzel Dumfries: memberikan assist penting untuk gol penentu Depay lewat umpan lambungnya.

  • Tantangan
    Meskipun menang, Belanda harus diwaspadai karena kesalahan-kesalahan dalam penguasaan bola dan transisi. Koeman sendiri mengakui bahwa mereka “bermain dengan api” di beberapa momen, yang bisa berbahaya jika melawan tim lebih tajam atau lebih disiplin di lini pertahanan.

Performa Lithuania

  • Mentalitas dan Strategi
    Lithuania cenderung mengadopsi mentalitas bertahan dalam menghadapi lawan kuat. Dalam pertemuan sebelumnya, mereka berhasil dua kali mencetak gol melawan Belanda, menunjukkan bahwa mereka tidak menyerah meski berada di bawah tekanan berat.

  • Pemain Penting

    • Gvidas Gineitis: mencetak gol pertama Lithuania dengan skema individu yang impresif.

    • Edvinas Girdvainis: menyamakan kedudukan dengan sundulan di menit akhir babak pertama, menunjukkan kemampuan udara yang baik.

    • Justas Lasickas: memiliki peran penting dalam membantu transisi serangan serta memberi umpan-umpan kreatif. (dalam prediksi susunan pemain)

  • Kelemahan
    Mereka masih memiliki masalah konsistensi, terutama dalam menghadapi tekanan tinggi. Statistik dan laporan menunjukkan bahwa Lithuania belum meraih kemenangan dalam beberapa laga terakhir sebelum menghadapi Belanda. 
    Selain itu, dalam transisi cepat, pertahanan mereka rentan ketika diasikkan oleh serangan sayap lawan atau bola-bola silang.


Taktik dan Strategi

Untuk memahami bagaimana pertandingan kali ini bisa berjalan, penting untuk menganalisis pendekatan taktik masing-masing pelatih dan bagaimana mereka kemungkinan menyesuaikan strategi dari pertemuan sebelumnya.

Strategi Belanda

  1. Formasi dan Struktur
    Berdasarkan prediksi, Belanda kemungkinan tetap menggunakan formasi 4-2-3-1, dengan Bart Verbruggen di bawah mistar, lini belakang empat orang, dua gelandang tengah, dan tiga pemain kreatif di belakang ujung tombak Depay.

  2. Kontrol Penguasaan Bola
    Belanda akan mencoba mendikte tempo pertandingan melalui penguasaan bola, memanfaatkan keunggulan teknik dan mobilitas gelandang seperti Frenkie de Jong, Ryan Gravenberch, atau pemain kreatif lainnya.

  3. Serangan Sayap dan Cross
    Dengan pemain sayap seperti Gakpo atau Kluivert (atau sesuai susunan), Belanda bisa memanfaatkan umpan silang dan serangan wide. Contohnya, pada gol penentu Depay, umpan lambung dari Dumfries menjadi kunci.

  4. Tekanan Tinggi
    Koeman kemungkinan akan menerapkan high press untuk menekan para pemain Lithuania sejak lini belakang, memaksa mereka melakukan kesalahan dalam transisi.

  5. Pengamanan di Pertahanan
    Karena kesalahan di pertemuan sebelumnya yang hampir membuat Belanda kehilangan keunggulan, mungkin akan ada penekanan lebih besar pada stabilitas pertahanan, terutama di momen-momen kritis (set pieces, serangan balik).

Selebrasi Memphis Depay dkk. dalam laga versus Lithuania di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa
Selebrasi Memphis Depay dkk. dalam laga versus Lithuania di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa

Strategi Lithuania

  1. Formasi yang Disiplin
    Prediksi susunan pemain menunjukkan Lithuania bisa memakai 5-3-2 (atau variasi bertahan lainnya) untuk memperkuat blok belakang dan memberikan dukungan ganda terhadap pertahanan tengah.

  2. Defensif dan Serangan Balik
    Strategi utama kemungkinan adalah bertahan rapat, menunggu pemain Belanda maju, lalu melancarkan serangan balik cepat. Pemain seperti Lasickas atau Gineitis bisa menjadi kunci dalam transisi ofensif.

  3. Set Pieces
    Lithuania bisa fokus pada bola mati dan situasi set piece sebagai peluang mencetak gol, mengingat kesulitan mereka dalam menciptakan peluang dari open play melawan tim superior.

  4. Mobilitas Lini Tengah
    Gineitis dan rekan gelandangnya kemungkinan akan berusaha menjaga kompak, membantu pertahanan, lalu cepat mendistribusikan bola ke penyerang ketika ada kesempatan.

  5. Mentalitas Bertahan dan Bertahan
    Karena mereka pernah menyamakan skor dan menekan Belanda, Lithuania bisa menekankan aspek mental: tidak takut bermain agresif meskipun berada di bawah tekanan, menjaga disiplin defensif, dan memanfaatkan momen kritis untuk mengejutkan lawan.


Dinamika Pertemuan Kedua: Mengapa “Kontras”

Label “pertemuan kedua yang kontras” sangat tepat menggambarkan duel ini karena beberapa faktor:

  1. Ekspektasi vs Realita

    • Belanda datang sebagai favorit besar dengan beban untuk menang dengan meyakinkan — tetapi pertemuan pertama menunjukkan bahwa mereka rentan terpeleset jika tidak hati-hati.

    • Lithuania, meskipun diunggulkan kalah, menunjukkan keberanian dan kapasitas untuk mencetak gol meski tekanan tinggi — hal yang tidak banyak diantisipasi oleh banyak pengamat.

  2. Performa Mental
    Belanda harus menunjukkan mental pemenang yang konsisten. Di pertemuan pertama, saat memimpin 2-0, mereka lengah dan kebobolan dua gol sebelum turun minum. Sementara itu, Lithuania, dengan moral rendah sebelum laga, tetap bisa bangkit dan menunjukkan karakter juang.

  3. Adaptasi Taktik
    Koeman mungkin akan merevisi pendekatannya, memperkuat pertahanan atau menyesuaikan pressing setelah melihat kelemahan di pertemuan pertama. Lithuania, sebaliknya, bisa mengandalkan pengalaman pertama melawan Belanda sebagai pembelajaran — mereka tahu apa yang harus diperbaiki atau dipertahankan dari strategi sebelumnya.

  4. Pemain Kunci dan Momentum Individu
    Depay sebagai pahlawan di pertemuan pertama memberikan Belanda keuntungan kepercayaan diri tinggi. Namun, tekanan untuk mempertahankan performa, ditambah potensi rotasi pemain, bisa mengubah dinamika.
    Di pihak Lithuania, Gineitis dan Girdvainis, yang tampil sangat baik, mungkin menjadi sorotan untuk meneruskan momentum atau menciptakan kejutan lagi.

  5. Klasemen & Motivasi
    Untuk Belanda, kemenangan mungkin sangat penting untuk mengamankan tempat di Piala Dunia. Untuk Lithuania, meski ambisi mereka terbatas, mencuri poin atau setidaknya menampilkan performa yang layak menjadi misi penting demi harga diri dan pembangunan tim jangka panjang.


Skenario Pertandingan

Berdasarkan analisis di atas, berikut beberapa skenario yang mungkin terjadi dalam pertemuan kedua ini:

  1. Skenario Dominasi Belanda (Kemenangan Nyaman)
    Belanda berhasil menerapkan kontrol penguasaan bola, menekan sejak awal, dan mencetak gol melalui serangan sayap atau kombinasi gelandang-penyerang. Lithuania kesulitan keluar dari tekanan, dan Belanda bisa menang dengan margin 2–3 gol atau lebih.

  2. Skenario Pertarungan Ketat (Kemenangan Tipis)
    Lithuania menahan gempuran Belanda cukup lama, mereka bermain kompak di lini tengah dan belakang, sementara Belanda butuh kerja keras untuk menemukan celah. Mungkin Belanda menang 2–1 atau 3–1 setelah babak kedua.

  3. Skenario Kejutan (Hasil Imbang atau Gol Lithuania)
    Jika Lithuania bisa memanfaatkan set pieces atau serangan balik cepat seperti di pertemuan sebelumnya, ada kemungkinan mereka mencetak gol. Belanda bisa kehilangan fokus atau keunggulan, dan pertandingan berakhir imbang 1–1 atau 2–2 — meski skenario ini lebih sulit mengingat kualitas superior Belanda.


Risiko dan Variabel yang Harus Diwaspadai

  • Rotasi Pemain Belanda: Jika Koeman mengistirahatkan pemain kunci seperti Depay, performa menyerang Belanda bisa menurun.

  • Kebangkitan Lithuania: Jika pemain seperti Gineitis atau Lasickas dalam kondisi puncak, mereka bisa menjadi ancaman nyata melalui transisi.

  • Kedisiplinan: Lithuania harus sangat disiplin taktik; kesalahan di lini belakang atau hilangnya konsentrasi bisa berakibat fatal.

  • Tekanan Mental: Belanda harus menjaga fokus dan tidak mengulang kesalahan dari pertemuan pertama (memberi lawan peluang mencetak saat memimpin).

  • Cuaca atau Kondisi Stadion: Faktor eksternal seperti cuaca atau kondisi lapangan (jika diadakan di markas Lithuania) bisa memengaruhi intensitas permainan dan efektivitas pressing.


Prediksi Susunan Pemain

Berdasarkan prediksi sebelumnya dari analisis media dan laporan taktis:

  • Belanda (prediksi 4-2-3-1):

    • GK: Bart Verbruggen

    • Bek: Geertruida, Timber, Van Dijk, Van de Ven

    • Gelandang: Ryan Gravenberch, Frenkie de Jong

    • Sayap/Kreatif: Donyell Malen, Justin Kluivert, Cody Gakpo

    • Penyerang: Memphis Depay

  • Lithuania (prediksi 5-3-2 atau 5-4-1):

    • GK: Tomas Svedkauskas

    • Bek: Pijus Sirvys, Vilius Armalas, Edgaras Utkus (atau Girdvainis), Artemijus Tutyakinas, Justas Lasickas

    • Gelandang: Paulius Golubickas, Gvidas Gineitis, Gratas Sirgedas (atau Slivka)

    • Penyerang: Fedor Cernych (dalam formasi 5-4-1) atau dengan Gineitis sebagai pendukung (5-3-2)


Prediksi Hasil

Mengacu pada analisis performa, taktik, dan faktor risiko, prediksi hasil untuk pertandingan ini adalah:

  • Skor Prediksi: Belanda 3–1 Lithuania
    Alasan: Belanda punya serangan yang cukup untuk mencetak gol, dan meski Lithuania bisa menyulitkan dalam serangan balik atau set pieces, kemungkinan besar mereka hanya bisa mencetak satu gol saja dalam menghadapi tekanan tinggi dan dominasi Belanda.

Akan tetapi, skenario alternatif untuk hasil lebih tipis seperti 2–1 Belanda atau bahkan 2–2 tidak sepenuhnya mustahil jika Lithuania bermain sangat disiplin dan efektif di momen-momen krusial.


Implikasi Pertandingan

  1. Bagi Belanda

    • Kemenangan akan semakin memperkuat posisi mereka di puncak klasemen Grup G dan mendekatkan diri ke tiket putaran final.

    • Koeman akan mendapatkan validasi atas taktik dan pilihan pemainnya jika bisa memperbaiki kesalahan dari pertemuan pertama.

    • Pemain kunci seperti Depay bisa mendapatkan momentum besar untuk menjaga level performa mereka dalam kualifikasi.

  2. Bagi Lithuania

    • Meski kemungkinan besar tidak mengincar juara grup, hasil positif (misalnya mencetak gol atau mendapatkan poin) akan sangat berharga untuk moral tim.

    • Penampilan baik di laga seperti ini bisa menjadi modal penting untuk pembangunan jangka panjang: pengakuan lebih besar, kepercayaan diri, dan potensi untuk menarik pemain muda berbakat.

    • Pelatih Jankauskas bisa menggunakan hasil ini sebagai batu pijakan dalam mengembangkan struktur permainan mereka: apakah akan terus bermain bertahan atau mulai menanamkan identitas menyerang lebih berani.


Belanda akan melakoni laga penting menghadapi Lithuania pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia zona Eropa. Duel ini akan digelar di Johan Cruijff Arena, Selasa (18/11/2025) dini hari WIB.

Belanda datang ke pertandingan ini dengan motivasi besar. Pada laga sebelumnya, pasukan Oranje bermain imbang melawan Polandia. Meski demikian, performa Belanda dalam beberapa laga terakhir tetap menunjukkan tren positif. Konsistensi permainan, kedalaman skuad, serta perpaduan pemain muda dan berpengalaman menjadi modal kuat bagi mereka untuk kembali mengamankan tiga poin.

 

Keuntungan bermain di kandang tentu menjadi faktor penting bagi Belanda. Dukungan suporter yang selalu memadati Johan Cruijff Arena diyakini akan menambah kepercayaan diri para pemain. Pelatih juga berpeluang menurunkan formasi menyerang sejak awal untuk mendominasi pertandingan dan menekan pertahanan lawan.

Di sisi lain, Lithuania datang dengan kondisi yang kurang ideal. Mereka belum meraih kemenangan satu pun dalam ajang Kualifikasi Piala Dunia kali ini. Rentetan hasil buruk membuat kepercayaan diri tim menurun, dan bertandang ke Amsterdam jelas menjadi tantangan berat. Meski demikian, Lithuania tetap berpeluang memberikan kejutan apabila mampu tampil disiplin dan memanfaatkan peluang sekecil apa pun.

Laga ini diprediksi berjalan dalam tempo tinggi, dengan Belanda memainkan gaya dominan mereka, sementara Lithuania kemungkinan lebih fokus bertahan dan menunggu momen serangan balik. Oranje diunggulkan untuk meraih kemenangan, namun sepak bola selalu menyimpan kejutan.

 

 

Belanda datang ke laga ini dengan kepercayaan diri tinggi. Oranje sedang berada dalam performa impresif, belum tersentuh kekalahan dalam 11 pertandingan terakhir.

Di sisi lain, situasi berbanding terbalik tengah dialami Lithuania. Tim berjuluk Rinktine itu masih kesulitan menemukan ritme permainan yang solid. Mereka belum mampu meraih satu pun kemenangan dalam 16 laga terakhir, sebuah rentetan hasil yang tentu memengaruhi kepercayaan diri skuad. Kondisi ini membuat Lithuania diprediksi lebih fokus bertahan dan bermain hati-hati, terutama melawan tim sekuat Belanda.

Fakta bahwa pertandingan ini merupakan pertemuan kedua bagi kedua tim menambah nuansa spesial. Minimnya sejarah pertemuan membuat kedua pelatih harus mengandalkan analisis terbaru dari performa masing-masing tim dibandingkan catatan masa lalu. Belanda jelas diunggulkan, namun Lithuania bisa saja mencoba memanfaatkan ketidakterdugaan antara dua tim yang jarang bertemu.

Kesimpulan

Pertandingan Belanda vs Lithuania dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa adalah contoh klasik bagaimana sepak bola bisa menghadirkan duel yang sangat asimetris namun menyimpan dinamika menarik.

  • Belanda, sebagai tim unggulan dan “raksasa sepak bola,” membawa ekspektasi besar dan tekanan untuk tampil dominan, tetapi pertemuan pertama memperlihatkan tantangan tak terduga: mereka hampir kehilangan kendali saat sudah unggul.

  • Lithuania, meski lebih lemah di atas kertas, menunjukkan mental juang dan kapasitas untuk menciptakan momen-momen berbahaya – karakter yang berharga bagi tim yang masih dalam proses pertumbuhan.

  • Taktik, disiplin, dan eksekusi di momen-momen penting akan menentukan hasil pertandingan.

  • Prediksi menempatkan kemenangan di pihak Belanda dengan skor 3–1, tetapi tidak menutup kemungkinan skenario lain yang lebih kompetitif jika Lithuania bermain cerdas.

Pertemuan kedua ini bukan sekadar soal tiga poin, melainkan juga gambaran perjuangan – Belanda ingin mengokohkan dominasinya, sementara Lithuania berusaha mendapatkan pengakuan dan momentum untuk masa depan. Bagi penggemar sepak bola, duel ini menjadi salah satu laga kualifikasi paling representatif: memadukan ambisi, taktik, dan semangat tim yang berbeda dengan sangat kontras.

Leave a Reply