
Pendahuluan
Lionel Messi telah menorehkan banyak prestasi gemilang dalam kariernya di lapangan hijau: mulai dari memecahkan berbagai rekor individu, mengangkat trofi bersama klub-nya, hingga — puncaknya — menjadi juara dunia bersama Argentina national football team di FIFA World Cup Qatar 2022. Namun, sekarang menjelang FIFA World Cup 2026 yang akan digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko, ia menghadapi dilema besar: apakah ia akan tampil atau tidak, dan — terpenting — tidak ingin menjadi beban bagi skuat Argentina.
Berikut ini sebuah artikel yang membahas secara komprehensif situasi Messi: keinginan, keraguan, tantangan fisik dan mental, respons dari lingkungan sekitarnya, serta implikasi potensial bila ia memilih untuk tetap bermain ataupun mundur.
1. Keinginan Messi untuk tampil di Piala Dunia 2026
Walaupun usianya sudah mendekati 39 tahun ketika Piala Dunia dimulai, Lionel Messi secara terbuka menyatakan bahwa ia ingin bermain di Piala Dunia 2026. Dalam sebuah wawancara ia mengatakan:
Pernyataan ini menunjukkan bahwa motivasSelain itu, rekan lamanya, Ángel Di María, juga meyakini bahwa Messi “belum selesai” dan masih akan bermain di Piala Dunia 2026.
Pengakuan ini penting karena menunjukkan bahwa dari sisi mental, Messi masih merasa ada “tenaga” tersisa dan keinginan untuk kembali memberikan kontribusi untuk tim nasional.
2. Keraguan dan sikap realistis terhadap kondisinya
Meski memiliki keinginan yang kuat, Messi juga sangat jujur terhadap realitas fisiknya. Ia menyebut bahwa ia tidak ingin menjadi beban bagi Argentina — yakni berada di skuat tetapi tak mampu tampil optimal. Dalam sebuah wawancara ia berkata:
Beberapa faktor yang ia pertimbangkan:
-
Usia: Pada Piala Dunia 2026, Messi akan menginjak usia 39 tahun (lahir Juni 1987), yang bagi pemain sepakbola adalah usia yang relatif tua untuk kompetisi puncak.
-
Beban fisik: Kompetisi, perjalanan, dan musim panjang klub membuat ia harus mempertimbangkan bagaimana kondisi tubuhnya — “sehari-hari” ia akan mengevaluasi apakah ia bisa berada di kondisi 100% atau tidak.
-
Peran yang realistis: Messi sadar bahwa mungkin perannya akan berubah — bukan lagi menjadi “mesin gol utama” seperti dahulu, melainkan “kontributor” atau “mentor” di skuat. Ia lebih memilih untuk mundur jika kondisinya tidak mendukung daripada tampil setengah-setengah.
Seperti yang dikatakan oleh pelatih Argentina, Lionel Scaloni:
Dengan demikian, keputusan Messi tidak datang dari satu hari, melainkan akan melalui proses evaluasi matang.
3. Konteks Argentina dan tantangan menuju Piala Dunia 2026
3.1 Argentina sebagai juara bertahan
Argentina kini memikul beban dan harapan besar sebagai juara dunia 2022. Banyak pihak mengharapkan skuat “Albiceleste” untuk mempertahankan gelar atau setidak-nya tampil sebagai pesaing serius. Messi sebagai ikon tim juga secara simbolis berperan dalam harapan tersebut.
Namun, mempertahankan titel bukanlah hal mudah. Format Piala Dunia 2026 juga akan diperluas dari 32 ke 48 tim, sehingga jalur kompetisi akan lebih menantang.
3.2 Transisi tim generasi
Argentina telah melibatkan banyak pemain muda dan akan terus melakukan regenerasi. Messi, yang sudah sangat senior dalam skuat, harus bisa menyesuaikan diri dengan perubahan ini: baik dari sisi peran di lapangan maupun dari sisi pengaruh di ruang ganti.
Dalam konteks ini, jika Messi tetap bermain, perannya kemungkinan akan lebih ke pemimpin yang memberi pengalaman dan arahan, daripada pivot utama yang selalu menuntut performa macam era puncaknya.
3.3 Persaingan fisik dan beban pertandingan
Dengan usia mendekati 40, Messi harus menghadapi realitas bahwa kecepatan dan stamina mungkin sudah tidak seperti ketika usia 25-30. Hal ini penting karena kompetisi Piala Dunia amat padat: jeda antar pertandingan singkat, tekanan besar, dan lawan-lawan dalam kondisi prima.
Messi telah menegaskan bahwa ia akan menilai kondisi fisiknya pada pra-musim bersama klubnya Inter Miami CF dan kemudian mengambil keputusan.
4. “Tidak ingin menjadi beban” — makna penting pernyataan tersebut
Pernyataan bahwa ia “tidak ingin menjadi beban” bagi tim nasional adalah sangat kaya makna.
4.1 Tanggung jawab dan kepemimpinan
Messi selama ini bukan hanya pemain, tetapi simbol tim nasional Argentina. Ketika ia menyatakan ia tidak ingin menjadi beban, ia menunjukkan kedewasaan dan kesadaran bahwa kehadirannya harus bernilai tambah — bukan sekadar hadir karena nama besar.
4.2 Risiko kehadiran tanpa kontribusi
Bila ia tampil tetapi kondisinya jauh menurun, maka risiko munculnya dua hal:
-
Menjadi beban fisik: kurang fit, mudah cedera, dan mungkin justru mengganggu mobilitas tim.
-
Menjadi beban psikologis: apabila ekspektasi tinggi tapi performa rendah, bisa berpengaruh ke moral tim dan pengambilan keputusan pelatih.
Keputusan untuk mundur jika tidak dalam kondisi bisa membantu tim adalah contoh mentalitas elit.
4.3 Menegaskan pilihan yang tepat waktu
Dengan mengungkapkan bahwa keputusan akan diambil setelah evaluasi, Messi menegaskan bahwa ia bukan “bertahan karena takut dihakimi”, melainkan akan ikut bermain jika memang siap. Ini menempatkan dirinya dalam posisi yang menghargai tim dan profesionalisme.
5. Skenario jika Messi tetap bermain
Jika Messi memutuskan untuk bermain di Piala Dunia 2026, berikut kemungkinan skenario yang bisa terwujud.
5.1 Peran spesial dalam skuat
Messi kemungkinan akan mendapatkan peran yang sedikit berbeda dibandingkan era puncaknya:
-
Mungkin menjadi starter dalam beberapa pertandingan penting, namun juga akan dimanfaatkan sebagai “senjata” di laga-kunci.
-
Dapat diberikan menit bermain lebih terkontrol agar tidak terbakar tenaga di awal turnamen.
-
Menjadi mentor bagi pemain muda seperti Julián Álvarez atau pemain generasi baru Argentina, memberikan pengalaman dan ketenangan saat tekanan besar.
5.2 Inspirasi dan simbolisme
Kehadiran Messi akan membawa nilai simbolis: juara dunia 2022 kembali ke lapangan, memimpin tim bertahan gelar. Hal ini bisa membangkitkan semangat tim, memotivasi pemain, dan menjadi magnet bagi suporter.
5.3 Risiko yang harus dikelola
-
Manajemen beban: klub dan tim nasional harus menjaga agar ia tak kewalahan.
-
Cedera: risiko meningkat karena usia.
-
Ekspektasi tinggi: media dan publik akan sangat menyoroti performanya. Bila kurang bagus, sorotan bisa menjadi tekanan besar.
5.4 Kontribusi strategis
Walaupun fisiknya mungkin tidak seperti dulu, Messi masih punya keunggulan seperti visi permainan, pengalaman, kemampuan mencetak gol dalam momen besar. Jika digunakan dengan benar, ia bisa membalikkan pertandingan atau memberikan assist-krusial.
6. Skenario jika Messi memilih mundur atau tidak bermain
Jika Messi akhirnya memilih untuk tidak berpartisipasi di Piala Dunia 2026, juga ada implikasi besar untuk dirinya dan Argentina.
6.1 Era baru Argentina
Keputusan mundurnya akan menjadi tonggak simbolik era transisi — tim akan sepenuhnya memasuki generasi berikutnya tanpa sosok raksasa yang selama ini menjadi pilar. Ini memberikan peluang bagi pemain muda untuk mengambil alih, namun juga menciptakan tantangan: kekosongan pengalaman, kepemimpinan, dan magnet superstar.
6.2 Penghormatan terhadap karier
Mundur dengan sadar menunjukkan bahwa Messi memilih ketika waktunya tepat, bukan terpaksa karena terus tampil menurun. Ini bisa memperkuat warisannya sebagai salah satu pemain terhebat yang tahu kapan harus berhenti.
6.3 Beban ekspektasi yang berkurang
Tanpa keberadaan Messi, ekspektasi terhadap Argentina dapat sedikit realistis: tim tidak lagi “mengandalkan sang legenda” tetapi perlu membuktikan dirinya dengan struktur baru. Ini bisa mengurangi tekanan terhadap skuat secara keseluruhan.
6.4 Peran baru bagi Messi
Meski tidak bermain, Messi masih bisa berkontribusi sebagai figur motivasi, penasihat, atau simbol moral tim. Kehadirannya di ruang ganti atau sebagai pendukung bisa tetap memiliki nilai.
7. Faktor-faktor kunci yang akan menentukan keputusan
Beberapa faktor yang akan sangat menentukan apakah Messi akan bermain atau tidak:
-
Kondisi fisik: kemampuan untuk berada di level yang cukup untuk kompetisi puncak.
-
Motivasi mental: keinginan untuk berkompetisi, menikmati permainan, dan berkontribusi.
-
Tangkapannya terhadap peran: apakah ia siap menerima peran yang berubah atau terbatas.
-
Keinginan tim nasional dan pelatih: apakah skema dan pelatih menginginkan kehadirannya dan bagaimana mengoptimalkan jika ia hadir.
-
Waktu keputusan: Messi telah menyatakan bahwa ia akan menunggu pra-musim dan melihat hari demi hari.
8. Dampak terhadap citra dan warisan Messi
Keputusan Messi akan memiliki dampak besar terhadap bagaimana karier panjangnya dihargai dan bagaimana generasi-generasi mendatang melihatnya.
-
Jika bermain dengan performa baik, akan menjadi satu babak epik tambahan: legenda tetap beraksi hingga usia hampir 39 dan membantu tim nasional.
-
Jika memilih mundur, maka ia akan dikenang sebagai sosok yang tahu kapan harus pergi — meninggalkan panggung di puncak atau ketika masih mampu memilih waktunya — yang juga merupakan langkah elegan.
-
Bila bermain tapi performa rendah dan menjadi beban, bisa sedikit mengurangi kilau akhir kariernya — dan ini adalah hal yang jelas ia hindari dengan statement “tidak ingin menjadi beban”.
9. Penutup
Lionel Messi berada di persimpangan kariernya: antara keinginan kuat untuk tetap bermain di panggung tertinggi, dan kesadaran realistis terhadap kondisi fisiknya dan tanggung jawabnya terhadap tim nasional Argentina. Dia telah menyatakan bahwa ia ingin ada di Piala Dunia 2026 — tetapi hanya jika bisa berkontribusi secara bermakna, bukan sekadar hadir karena nama besar.
Apa pun keputusan akhirnya, yang jelas adalah bahwa Messi — setelah segudang prestasi — memilih untuk menilai dirinya setiap hari, mendengar tubuhnya, dan memprioritaskan tim. Jika ia memilih untuk mundur, itu akan menjadi langkah yang menghormati dirinya sendiri dan tim. Jika ia memilih untuk bermain, maka dunia akan menantikan aksi “sang legenda” satu babak lagi, dengan harapan, relevan dan berkontribusi.
Kita sebagai penggemar sepakbola hanya dapat menunggu dengan hormat keputusan Messi dan kemudian menyaksikan kisah terakhir yang mungkin atau mungkin tidak akan ditulis olehnya di panggung Piala Dunia.


