Perjalanan Portugal menuju Piala Dunia 2026 kembali menghadirkan drama yang tidak terduga. Kemenangan meyakinkan dengan skor 2-0 atas Irlandia seharusnya menjadi kabar gembira bagi para pendukung Seleção das Quinas. Namun, sorotan publik berubah ketika Cristiano Ronaldo, ikon terbesar sepak bola Portugal, diganjar kartu merah langsung pada pertandingan tersebut. Momen itu sontak menjadi kontroversi dan sekaligus membuat Ronaldo harus absen pada laga berikutnya di ajang Piala Dunia 2026.
Absennya Ronaldo, yang selama hampir dua dekade menjadi wajah dari sepak bola Portugal, sempat menimbulkan kekhawatiran besar. Banyak pihak mempertanyakan bagaimana Portugal akan tampil tanpa kehadiran sang megabintang. Namun, jawaban dari skuad asuhan pelatih Portugal justru melampaui ekspektasi: Portugal tetap tampil solid, dominan, dan sulit untuk ditaklukkan meskipun tanpa kehadiran kapten mereka.
Artikel panjang ini akan membahas seluruh dinamika tersebut secara mendalam: mulai dari alasan kartu merah Ronaldo, reaksi tim, analisis taktik, peran generasi muda, hingga peluang Portugal di Piala Dunia 2026.
Kartu Merah saat Portugal Menang 2-0 atas Irlandia: Titik Balik yang Tak Disangka
Pertandingan melawan Irlandia seharusnya menjadi laga ideal bagi Portugal. Mereka tampil dominan sejak menit pertama dan mengakhiri pertandingan dengan kemenangan 2-0, berkat permainan agresif dan pressing cepat yang tidak memberi ruang bagi Irlandia untuk mengembangkan permainan.
Namun, semuanya berubah pada babak kedua ketika Ronaldo terlibat insiden dengan salah satu pemain bertahan Irlandia. Dalam sebuah duel perebutan bola, Ronaldo terlihat menaikkan kaki terlalu tinggi dan dianggap melakukan pelanggaran berbahaya oleh wasit. Tanpa ragu, wasit langsung mengeluarkan kartu merah.
Keputusan itu memicu protes dari para pemain Portugal, namun VAR mengonfirmasi pelanggaran tersebut. Ronaldo keluar dari lapangan dengan wajah kecewa—bukan hanya karena kartu merah, tetapi juga karena ia tahu dampaknya: ia harus menjalani larangan bertanding pada laga berikutnya.
Momen ini menjadi titik balik besar bagi Portugal. Banyak pihak mempertanyakan apakah mereka masih mampu tampil kuat tanpa Ronaldo, mengingat perannya sebagai pemimpin, eksekutor, dan inspirasi tim.
Portugal Menjawab Tanpa Keraguan: Kekompakan Menggantikan Ketergantungan
Yang terjadi justru sebaliknya. Tanpa Ronaldo, Portugal memainkan gaya sepak bola yang lebih cair dan bertenaga. Banyak pengamat menilai bahwa absennya Ronaldo membuat permainan Portugal menjadi lebih kolektif. Tidak ada lagi satu titik fokus utama; serangan bisa datang dari banyak arah.
Beberapa faktor kunci yang membuat Portugal tetap tangguh antara lain:
1. Kualitas Generasi Baru yang Sudah Matang
Portugal memiliki generasi emas baru yang sudah terbiasa bermain di level tertinggi Eropa. Para pemain muda ini bukan lagi nama potensial—mereka sudah menjadi bintang.
Di antara mereka:
-
Rafael Leão: Kecepatan dan ketajamannya di sisi kiri menjadi senjata utama.
-
João Félix: Kreativitas dan mobilitasnya membuat pertahanan lawan tidak bisa membaca pergerakan.
-
Gonçalo Ramos: Striker muda yang tampil percaya diri.
-
Vitinha: Pengatur ritme permainan dari lini tengah.
-
Bernardo Silva & Bruno Fernandes: Dua otak permainan yang menjadi penghubung serangan.
Absennya Ronaldo membuat mereka memiliki ruang lebih untuk mengambil peran kepemimpinan.
2. Taktik Lebih Bebas dan Dinamis
Tanpa Ronaldo sebagai target man klasik, pelatih Portugal menerapkan gaya permainan:
-
Rotasi posisi cepat di lini depan
-
Pressing agresif sejak lini pertama
-
Distribusi bola lebih merata
-
Serangan variatif melalui tengah dan sayap
Serangan Portugal tidak lagi terpaku pada satu pemain, membuat mereka jauh lebih sulit ditebak.
3. Mentalitas Kompetitif yang Sudah Terbentuk
Tim Portugal kini diisi oleh pemain yang sudah lama berkompetisi di Liga Champions, Premier League, Serie A, dan Ligue 1. Mentalitas kuat itu terlihat jelas saat mereka mampu menutup laga tanpa Ronaldo dengan kemenangan bersih.
Analisis Taktis: Portugal Bukan Lagi “Tim Ronaldo”
Momen tanpa Ronaldo membuktikan bahwa Portugal kini adalah tim yang dewasa secara taktik. Mereka kini tidak bergantung pada satu pemain, namun memiliki sistem permainan yang jelas.
Berikut analisis mendalam:
Pressing Tinggi yang Lebih Efektif
Dengan mengandalkan pemain muda yang energik, Portugal mampu menjaga intensitas pressing sepanjang laga. Hilangnya Ronaldo membuat beban bertahan di lini depan lebih ringan bagi pemain lainnya.
Pergerakan Tanpa Bola Lebih Hidup
Portugal bermain dengan pola:
-
Formasi fleksibel 4-3-3 atau 4-2-3-1
-
Winger yang aktif melakukan cut inside
-
Fullback agresif naik menyerang
Hal ini membuat pertahanan lawan kesulitan menentukan fokus marking.
Kontrol Lini Tengah yang Superior
Dengan Vitinha, Ruben Neves, dan Bruno Fernandes, Portugal memiliki kombinasi:
-
Kontrol tempo
-
Distribusi bola akurat
-
Kreativitas tinggi
-
Kemampuan pressing balik cepat
Mereka bisa mengendalikan alur permainan bahkan tanpa Ronaldo.
Pentingnya Laga Tanpa Ronaldo: Mengasah Karakter Baru Tim
Ketika tim kehilangan pemain terbesar dalam sejarahnya tetapi tetap menang, itu menunjukkan dua hal penting:
-
Identitas tim sudah tidak bergantung pada satu individu
-
Kedalaman skuad Portugal sangat berpengaruh
Para pemain muda tidak lagi hidup di bawah bayang-bayang Ronaldo; mereka mengambil peran lebih besar, menjadi penentu kemenangan.
Rafael Leão dan João Félix tampil luar biasa sebagai motor serangan. Tanpa Ronaldo, Leão lebih bebas masuk ke kotak penalti, sementara Félix memiliki ruang yang lebih luas untuk mengatur ritme serangan.
Pertahanan Tetap Solid: Portugal Sulit Ditembus
Keunggulan Portugal bukan hanya pada serangannya. Lini pertahanan tampil sangat kokoh, dipimpin oleh:
-
Rúben Dias: Pemimpin lini belakang yang disiplin
-
Gonçalo Inácio: Bek muda dengan kemampuan membaca permainan
-
Nuno Mendes: Fullback modern dengan kemampuan menyerang dan bertahan seimbang
-
Diogo Dalot: Konsisten dan agresif mendukung serangan
Pertahanan ini menjadi salah satu fondasi yang membuat Portugal tetap stabil ketika menghadapi tekanan.
Reaksi Publik dan Para Pemain: Soliditas di Atas Segalanya
Absennya Ronaldo memunculkan reaksi luas, baik dari publik maupun media. Namun para pemain Portugal langsung meredam kekhawatiran dengan pernyataan bahwa mereka siap berjuang bersama.
Beberapa hal yang terlihat jelas:
-
Tidak ada kepanikan di kubu Portugal
-
Para pemain menunjukkan rasa tanggung jawab yang besar
-
Pelatih menegaskan bahwa sistem tetap berjalan meski Ronaldo absen
-
Ronaldopun memberi dukungan dari luar lapangan
Kedewasaan kolektif inilah yang membuat Portugal tetap kompetitif.
Peluang Portugal di Piala Dunia 2026: Tetap Tim Favorit
Terlepas dari insiden kartu merah, Portugal masih menjadi salah satu kekuatan utama di Piala Dunia 2026. Dengan kedalaman skuad yang merata dan taktik fleksibel, mereka memiliki peluang besar melaju jauh, bahkan menjadi kandidat juara.
Beberapa alasan kuatnya:
-
Kualitas pemain merata di setiap posisi
-
Campuran yang ideal antara pemain muda dan pemain berpengalaman
-
Taktik modern yang variatif
-
Mentalitas kuat dari pengalaman kompetisi internasional
-
Kemampuan bangkit meski kehilangan pemain penting

Jika Ronaldo kembali setelah masa skorsing, Portugal justru akan lebih berbahaya. Mereka akan menghadapi turnamen dengan dua kekuatan:
-
Ketajaman dan pengalaman Ronaldo
-
Kolektivitas generasi muda
Gabungan keduanya bisa menjadi senjata mematikan di fase gugur Piala Dunia.

